Menilik Sejarah Kota Pagatan
Sejarah Kota Pagatan - Kota Pagatan adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah, diawali dari masa kejayaan Kerajaan Pagatan yang didirikan oleh orang-orang Bugis Wajo dari Sulawesi Selatan.Sejarah awalnya terkait dengan perang saudara di Sulawesi pada sekitar tahun 1670, ketika Arung Palaka, raja Bone, menyerang Wajo sebagai balas dendam saat ia berperang dengan Kerajaan Gowa dan Raja Wajo membantu Gowa.
Akibat dukungan Belanda kepada Raja Bone, Kerajaan Wajo kalah, dan orang-orang Bugis Wajo tersebar ke berbagai daerah, termasuk ke Pagatan.
Penguasa Pegattang (Pagatan)
Pada tahun 1750, Pagatan didirikan oleh orang Bugis, dan pemimpin pertamanya adalah Puanna Dekke, yang berlayar dari Sulawesi Selatan dan menemukan daerah ini.Setelah mendapatkan izin dari Panembahan Batu, pemimpin Kerajaan Banjar, untuk menempati dan bermukim di Pagatan, Puanna Dekke dan saudaranya, Pua Janggo, membangun kampung Pegattang yang kemudian berubah nama menjadi Pagatan.
Keturunan Puanna Dekke, La Pangewa, menjadi Raja Pagatan pertama setelah dikawinkan dengan turunan Raja Bugis dari Tanah Kampiri/Wajo. Selama masa pemerintahan La Pangewa dan penerusnya, Kerajaan Pagatan mengalami pergantian kepemimpinan yang menarik.
Dampak Kolonialisasi Belanda
Namun, masa keemasan Kerajaan Pagatan tidak berlangsung selamanya. Pada tanggal 1 Juli 1912, pemerintahan kerajaan di Pagatan dihapuskan oleh pemerintahan kolonial Belanda setelah rangkaian peristiwa penghapusan kerajaan di Banjar. Meskipun sistem pemerintahan kerajaan sudah tidak ada, bukti peninggalan sejarah kerajaan tetap tersisa.Bukti Peninggalan Sejarah Kota Pagatan
Beberapa bukti tersebut termasuk makam para raja-raja di Desa Pasar Lama Kelurahan, Kota Pagatan, sisa bangunan Istana Raja (Soraja) di Kota Pagatan, beberapa buah stempel Kerajaan Pagatan yang tersimpan di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, serta catatan sejarah berdirinya Kerajaan Pagatan dalam bentuk Lontara yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Kapiten La Mattone, Menteri Kerajaan Pagatan dan Kusan.Meskipun tidak lagi berada di bawah pemerintahan kerajaan, Kota Pagatan tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas masyarakatnya. Peninggalan sejarah ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang dari kerajaan hingga kini, dan melalui pemahaman dan penghormatan terhadap warisan masa lalu, masyarakat Kota Pagatan dapat terus memperkuat jati diri dan kearifan lokalnya. Kota Pagatan, sebuah tempat yang sarat dengan makna dan sejarah yang menarik untuk dijelajahi dan dihargai oleh generasi masa kini dan mendatang.